Jalan Cinta Para Legenda


Gw siswa SMA, gw nggak tau kenapa seteah gw putus sama pacar gw, banyak hal-hal yang engak mengenakkan mempengaruhi gw. Nilai-nilai akademis gw turun, dang w pun jadi nggak terlalu aktif di organisasi gw. Ada yang punya saran?


Apa pendapatmu tentang curhatan diatas? Pertanyaannya cukup klasik untuk untuk remaja-remaja zaman sekarang, kalau kita resapi, fenomena ini sungguh memilukan dan menyedihkan. Sebuah kodrat alam yang suci seperti Cinta dianggap sebagai masalah yang membuat hidup banyak orang menjadi lebih buruk. “Cinta ini membunuhku..” begitu kata D’massive.

Untuk memulainya, disini saya punya dua gambaran besar berupa kisah dua jenis manusia yang pernah hidup di dunia. Kedua kisah ini berbeda, tetapi mempunyai keterkaitan yang sama. Coba kita simak,


Gambaran Besar pertama


Dua orang ini adalah sepasang kekasih. Mereka adalah orang-orang yang banyak dikenal oleh para pujangga, terutama para penyair cinta. Kebanyakan dari mereka mereka hidup dalam penderitaan, tetapi kekuatan cinta yang mereka miliki banyak menginspirasi banyak orang. Mereka seakan tidak dapat hidup tanpa didampingi sang belahan jiwa. Kebanyakan dari mereka mati bunuh diri karena cinta ini; ada yang karena tidak direstui, ada juga yang karena kesalahpahaman. Bagi mereka, hidup bersama atau mati. Banyak orang menyebutnya dengan kesetiaan terhadap cinta.

Contoh orang-orang seperti ini adalah seperti yang kita kenal dengan Layla Majnun, Tristan und Isolde, Roro Mendut dan Pronocitro, sampai Romeo and Juliet.


Gambaran Besar kedua


Orang-orang jenis ini umurnya tidak terlalu panjang, rata-rata 40-50-an. Tetapi setiap kali nama mereka di dengungkan, seolah dunia bertekuk lutut dan menangis dihadapan mereka. Beberapa dari mereka berasal dari rakyat buruh dan masyarakat termiskin. Pada Umur 11-17 tahun banyak dari mereka sudah hafal al-qur’an, melakukan berbagai penelitian mengagumkan, mendalami sains, sudah berani meneriakkan kebenaran, menjadi pemimpin legendaris dan bahkan menjadi guru bagi banyak orang yang lebih tua. Keterampilan dan ilmu mereka sudah sangat dibutuhkan oleh banyak penguasa dan raja-raja padahal mereka masih remaja. Ratusan (bahkan beberapa nggak terhitung karena saking banyaknya) karya berharga berupa buku dan karya ilmiah lahir dari goresan tinta emas mereka. Disaat remaja-remaja lain sibuk mencari gadis pujaan, mereka malah mamilih untuk menjadi pemikir dan pejuang yang berpengaruh. Mereka tidak pernah takut miskin atau takut mati. Harta tidak akan bisa membutakan mereka. Rasa keingintahuannya sangat tinggi. Mereka tidur setelah orang lain tidur, dan bangun sebelum orang lain bangun. Mereka adalah versatilist yang luar biasa. Mereka adalah kutu buku kelas berat, mereka juga penulis kelas kakap. Mereka sangat paham bahwa mendapatkan pendidikan adalah sebuah perjuangan, dan hidup dari keringat sendiri adalah suatu kebanggaan. Bela sungkawa Kematian mereka lebih dahsyat setelah berita peristiwa pemboman di Hiroshima. Meskipun telah lusinan abad lamanya, namun nama mereka tetap terukir dan dikenang setiap orang didunia.

Contoh orang-orang ini adalah Al-Biruni, Al-Ghazali, Ibn Sina ( Avicienna), Al-Haitsam, Al-Khawarizmi, Al-Kindi, Ibn Zuhr (Avenzoar), Farid Esack, Hamka, Moh. Hatta, Moch. Natsir, Steve Jobs, Aristoteles, dan Guten Grass.

Seperti yang saya bilang, kedua gambaran tadi memang berbeda, tetapi mereka mempuyai keterkaitan yang sama, mereka adalah Pejuang Cinta. Orang-orang pada kisah pertama biasa disebut dengan julukan “Fikri Yathir”, artinya apa? Liat kamus bahasa arab atau tanya orang yang bisa bahasa arab, hhe. Tapi supaya nggak penasaran, saya kasih tahu deh.. artinya “Orang Gila”. Sementara orang-orang di kisah kedua biasa disebut dengan julukan para legenda. So, gambaran besar mana yang pengen kamu pilih? Pertama atau kedua?

Ehm. Saya bukanlah tipe orang yang (insyaAllah) gampang main vonis dan kedua gambaran besar tadi belum terlalu mengartikan apa-apa tentang diri kamu sebelum kamu baca artikel ini sampai habis. Siap?

Saya setuju dengan pendapat Henry A. Bowman, bahwa ada sejumlah konsep cinta yang menyesatkan namun dipercayai oleh mereka sebagai kebenaran. Cinta memang sering membingungkan, nyaris setiap orang mempunyai makna yang berbeda tentang cinta. Termasuk Lauren Slater dalam National Geographic edisi 2006 mengatakan, Sulit untuk memisahkan pembicaraan antara cinta dan penyakit mental”.

Apakah cinta dan mencintai itu salah? Jawabannya tentu Tidak. Cinta itu indah, cinta itu kebahagiaan, cinta itu kehidupan. Cinta adalah anugrah yang diberikan Allah untuk kita. Cinta juga sudah bagian dari sunnatullah. Bahkan mungkin kekuatan untuk mencintai adalah titik tertingi dari hakekat cinta sejati, hhe..

Hanya yang jadi permasalahan utamanya adalah banyak dari kita yang salah meletakkan posisi hati, dan salah mengartikan cinta. (Romi satrio Wahono, 2008).


1. Salah meletakkan posisi hati


“Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang. Bila cinta memanggilmu, ikutlah dengannya meski jalan yang kalian tempuh terjal dan mendaki”. Itu kata-kata Khalil Gibran.

Setiap kata-kata cinta seperti syair diatas tentu saja selalu berhubungan dengan Hati. Lambang cinta juga sering diilustrasikan dengan gambar hati. Karena di hatilah tempat bersemayamnya nilai-nilai cinta, yaitu keindahan, semangat dan kebahagiaan. Dan kita membutuhkan itu, bahkan menurut Descartes dalam bukunya yang berjudul Passions of the Soul cinta merupakan salah satu enam passion dasar yang dimiliki manusia selain kekaguman, kebencian, hasrat, kebahagiaan dan kesedihan. Oleh karena itu, tentu pemenuhan rasa cinta harus terpenuhi, karena itu adalah salah satu kebutuhan aktualisasi diri yang harus terpenuhi.

Sekarang, coba kita analisa beberapa ciri remaja zaman sekarang (emang Anas remaja zaman kapan? :) )yang sedang jatuh cinta :


  • Menghujam pandangan mata bak anak panah yang melesat dari busurnya.
  • Malu-malu kucing kalau orang yang dicintai memandang.
  • Ngeliat rumah dan tempat orang yang dicintai serasa berada di surge terindah.
  • Gampang kangen, kalau sehari nggak ketemu dia serasa pengen garuk-garuk tanah.

cukup-cukup jangan kebanyakan. Sekarang, apa saja yang membuat remaja juga bisa patah hati?


  • Tidak diterima si dia.
  • Ngeliat ada laki-laki/perempuan lain yang jalan bareng sama dia. Cemburu maksudnya..
  • Telepon gak diangkat, sms ga dibales, chatting di YM invisible mulu, jadi merasa di cuekin.

Nah, dari sini kita bisa melihat bahwa kebanyakan orang meletakkan posisi kebersamaan dan penerimaan cinta sebagai titik tertinggi dari keindahan, semangat dan kebahagiaan. Hal inilah yang menyebebkan kita kecewa, sedih, marah, dan patah semangat kalau di tolak oleh sang pujaan hati. Inilah titik sentral permasalahan cinta ala LaylaQais, Roro Mendut – Pronocitro, maupun Romeo – Juliet. Menempatkan posisi kebersamaan dan penerimaan bukan sebagai titik puncak dari cinta adalah faktor terpenting yang membuat cinta tidak akan bisa membunuh kita.

Para legenda selalu menempatkan posisi hati terhadap keindahan, semangat, dan kebahagiaan ketika mereka bisa bermanfaat bagi orang lain. Ketika mereka berprestasi, bisa membantu banyak orang, membela kebenaran, mewariskan karya-karya berharga. Mereka memandang cinta sebagai bentuk perjuangan. Saya harus membuat lapangan kerjabaru dan membantu banyak orang, saya akan membuat semua orang sakit sembuh, saya ingin bencana bisa dicegah sehingga tidak ada korban jiwa, saya ingin mengajar orang lain agar tidak ada lagi yang bodoh. Implikasinya bisa sangat berat, mereka harus mengurangi tidur, bekerja lebih keras, dan lebih mendisiplinkan diri. Ketika orang lain berlomba-lomba mencintai orang lain, apalagi cinta buta, mereka memilih untuk mencintai diri sendiri. Inilah cinta dengan logika.

Dan begitulah cara para legenda menghembuskan ayat-ayat cinta.. :)

2. Salah mendefinisikan Cinta


Coba kunjungi twitter.com, lalu ketikkan frase “arti cinta” atau sejenisnya, setelah itu tekan Enter. Kamu akan menemukan betapa banyak orang yang bertanya ataupun yang berpendapat tentang apa itu cinta. Lalu, definisi cinta itu apa?

Sebagai referensi, kita bisa menelaah berbagai penelitian mengenai cinta, salah satu yang paling terkenal adalah formula cinta dari Robert J Sternberg: A Triangular Theory of Love (Teori Segitiga Cinta). Sternberg mengutarakan bahwa cinta terdiri dari tiga komponen, yaitu intimacy (keakraban), passion (gairah), dan komitmen.


Nonlove adalah hubungan dua orang berbeda jenis kelamin tanpa disertai adanya intimasi, passion, dan komitmen. Just friend aja pokoknya! Contoh, dua orang yang lagi naik angkot. Liking adalah hubungan dua orang yang saling kenal, tetapi hanya sebatas sahabat dan saling peduli. Infatuation terjadi bila hubungan yang didasari gairah nafsu semata, tanpa ada rasa kekraban dan komitmen. Hubungan ini biasa ditemui seperti ditempat diskotek, atau mereka yang melakukan kejahatan (maaf) perkosaan. Jenis Cinta Kosong (empty love) adalah hubungan yang didasari komitmen, tanpa didasari intimasi dan unsure passion. Romantic love adalah cinta yang didasari intimasi dan gairah, tanpa ada komitmen melanjutkan kejenjang pernikahan. Companionate Love adalah jenis hubungan jangka panjang yang tidak melibatkan unsure seksual termasuk persahabatan. Fateous adalah jenis cinta yang didasari dengan intimasi dan komitmen tertentu, tanpa ada unsure Passion. Dan Consumate Love adalah jenis cinta yang ideal atau sempurna, karena dihubungkan dengan ketiga unsure diatas.

Meskipun teori ini belum tentu valid, tapi setidaknya kita bisa memahami bahwa cinta yang sesungguhnya tidak seperti yang selama ini banyak ditontonkan ditelevisi. Salim A Fillah, penulis buku Jalan Cinta Para Pejuang, mengatakan bahwa Komitmen adalah sudut kunci dalam teori cinta Robert J Sternberg.

Tidak ada istilah “pandangan pertama” pada cinta sempurna. Cinta sempurna juga bukanlah cinta monyet, cinta lokasi, cinta jadi-jadian, atau cinta pada harta dan tahta. Cinta dapat kita dapatkan dan bisa kita rasakan dengan melalui perjuangan yang panjang. Memahami perbedaan dan persamaan, dan merekatkan hati untuk komitmen supaya tetap dijalanNya.

Kalau kamu sedang pata hati, sekarang bangun lah! Buka pintu kamarmu, keluarlah, tatap matahari, lalu teriakkan dengan berani dan lantang, Lupakan dirimu dan aku akan kembali padaNya”. Ingat, huruf N nya harus kapital, dan ubah memory mp3 kamu dari lagu kenangan kisah cinta, ke lagu: Menghapus Jejakmu (Peterpan), Musnah (Andra and The Backbone), atau Aku Bukan Untukmu (Rossa), dan got pissed off (bikinan teman saya) hhe..

Ngutip kata-kata mas Romi, Ingatlah bahwa para legenda tidak pernah mengejar cinta, karena itu:


Janganlah kalian mengejar cinta. Jadilah legenda yang penuh dengan prestasi dan manfaat untuk orang lain, maka cinta akan silih berganti mengejar kalian. Dan ketika masa itu datang, pilihlah takdir cintamu, kelola cintamu, atur kadarnya, arahkan posisinya, dan kontrol kekuatan cinta sesuai dengan tempatnya.

Dan itulah jalan cinta para legenda

Sebagai penutup, renungkanlah perkataan salah satu legenda islam ini :


Jika seorang berkata : “Kalau Dunia Islam sebagaimana yang kaukatakan, lantas mengapa orang-orang Muslim berada dalam kondisi begitu menyedihkan?” Aku akan menjawab :”Kalau mereka muslim (sejati), mereka akan sebagaimana mereka, dan dunia akan menyaksikan kejayaan mereka. Tetapi untuk sekarang, aku akan berpuas diri dengan ayat suci ini :”Sungguh, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah keadaan mereka sendiri.” – Al-Afghani (Bapak Modernisme Islam)

Tetaplah Di jalan Cinta Para Legenda!


Bahan Bacaan, referensi dan inspirasi :



Catatan : Artikel ini juga dimuat di Note Facebook saya.