Doa

Ya Allah, aku tahu pasti ada sebagian orang bilang ini bodoh, tapi boleh kah aku memohon sesuatu? aku ingin mengubah dunia..

Sekarang udah jadi mahasiswa. Terus apa?

Yap, sekarang gw udah jadi mahasiswa. tepatnya di IPB jurusan ilmu komputer (computer science), dan ini emang bidang yang gw sukai. Jadi, gw rasa masa kuliah ini bakal seru.. dengan berbagai hal baru di dunia kampus yang baru aja gw kenali, gw rasa bakal betah dengan atmosfer di kampus hijau ini. Sejuk, tenang, segar, seru. Gw juga udah ikhlas dengan jalan yang gw dapati disini, walau bukan di STEI ITB, gw tetap akan melakukan yang terbaik dimanapun tempat gw belajar. Toh justru gw punya gambaran kalau di IPB ini waktu luang gw untuk ngembangin proyek-proyek gw sendiri bisa lebih leluasa, jadi gw bisa lebih bebas. Oh ya, gw juga suka perpustakaan pusat IPB yang hampir setiap hari gw kunjungi. Itu salah satu kesan pertama tentang kehidupan baru gw di kampus.


Tapi, hal dasar yang selalu ada di pikiran gw adalah tentang apa yang ingin gw lakukan dalam hidup. Ok, gw pikir ketika masih SD, SMP, atau SMA ini bisa jadi pertanyaan yang bodoh, yang kalau kita tanya ke orang dewasa pasti jawabannya gak jauh dari “Belajar yang baik, dapet nilai bagus, nanti masuk perguruan tinggi favorit, terus bisa dapet kerja yang enak dengan gaji bear.” Gak, bukan jawaban seperti itu yang gw maksud. Ini tentang umur gw yang udah makin bertambah, dan akan terus bertambah.. gw udah 18 tahun, dan buat gw ini bukan masalah kecil. 

Dulu ketika gw masih bocah gw pikir kalau udah umur 18 tahun gw udah bisa beli motor pake uang sendiri, udah bisa bikin mesin robot-robot sendiri, udah bisa seenggaknya dua atau tiga bahasa asing dengan lancar, udah bisa ke luar negeri sesuka hati sendirian, udah bisa bikin macem-macem benda keren yang seru... pokoknya kayak gitu deh. Ini tentang makna apa yang bisa gw berikan dari hidup gw untuk kebaikan banyak orang, karya-karya apa yang akan gw hasilkan, dan apa hal besar yang ingin gw lakukan. Hidup gw cuman sekali! gw pengen kehidupan gw bisa berarti untuk sebanyak mungkin orang di dunia.

Apalagi faktanya, orang-orang terbaik yang pernah ada melakukan kinerja paling optimal mereka saat mereka masih muda, pemenang-pemenang hadiah nobel, mozart, einstein, bill gates, isaac newton, bahkan Nabi Muhammad pas seumur gw beliau udah jadi pedagang yang kaya dan sukses. Dan katanya, batas kinerja terbaik kita itu biasanya sekitar sampai umur 30 tahun-an. Jadi, mau gak mau.. gw harus udah punya perusahaan sendiri, atau kalau mau melakukan kesalahan, lakukan sebelum umur 30 tahun. Dan sepertinya ini gak akan lama.

Target

Semenjak gw terpesona dengan kekuatan dari software dan web, alhadulillah gw seperti menemukan passion gw. Inilah yang ingin gw capai. Gw pengen punya startup company sendiri yang sejajar dengan banyak perusahaan lainnya di silicon valley. Gw ga tau apa pendapat orang tentang ini, tapi apapun itu gw gak peduli, karena setiap bangun pagi, seakan-akan mempunyai perusahaan teknologi adalah bagian dari jalan hidup gw yang harus gw perjuangkan sekuat tenaga. Itu salah satu target besarnya.

Dan beberapa target jangka pendek gw untuk saat ini adalah : IPK 4, Dapet beasiswa kuliah di jepang jurusan electrical engineering & computer science, bikin aplikasi-aplikasi open source, belajar beberapa bahasa pemrograman baru, dan belajar bahasa jepang. Bismillah..

Mahasiswa Kupu-kupu?

Gw agak kurang setuju kalau orang mengkotak-kotakkan mahasiswa dengan istilah kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), atau kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat), atau bahkan Kuda (kuliah-dakwah). Bukan apa-apa, tapi hal seperti ini gak berguna dan gak berarti apapun. Manusia itu makhluk dinamis, dan hidup gak se-flat itu walaupun bahkan kalau kamu nggak ikut organisasi di kampus. Mahasiswa yang bukan aktivis di organisasi di kampus akan tetap bisa bersosialiasi dan punya jiwa kepemimpinan yang baik, misalnya ketika di luar kampus dia juga memulai usaha, dan juga disela-selanya dia ada di masjid dan ikut diskusi mentoring, dan di kost-an nya dia punya proyek-proyek pribadi yang akan dia kembangkan untuk membangun perusahaan sendiri.

Jadi, ga ada yang salah dengan apapun kata orang label yang ada di diri kamu entah “kupu”, “kura”, atau bahkan “kucing”, karena kita memang berhak mendesain hidup kita sendiri, jadi kalau kita punya rencana yang baik tentang hidup kita kenapa harus repot-repot mikirin label-label seperti itu yang menurut gw nggak berarti. 

Bahkan menurut gw, menjadi nerd juga bisa jadi sebuah pilihan. Kita memang perlu saat-saat untuk menjadi kepompong, sejenak nggak banyak berinteraksi dengan orang dan membiarkan diri kita tumbuh dengan apa yang kita suka kerjakan, untuk pada saatnya akan melahirkan karya-karya fenomenal yang cantik seperti kupu-kupu yang baru merobek kepompongnya. Kenapa harus repot mikirin pendapat negatif orang tentang hidup kita? karena mereka nggak tahu apa-apa tentang diri kita!