Renungan Angin Malam

Disaat orang-orang tertidur lelap. Disaat banyak jiwa sudah terbuai mimpi dan empuknya bantal diganjalan kepala mereka. Aku terduduk disini. Memandang langit. Menangis. Mencaci maki diri. Betapa hinanya aku ini.

Kulihat diriku seorang pemuda. Aku mempunyai tangan, kaki, dan otak untuk berfikir. Aku mempunyai panca indera yang tak bercacat satu pun. Tapi aku belum bisa benar-benar bersyukur. Aku belum bisa memanfaatkan potensiku yang besar ini untuk kemaslahatan dan membantu orang lain. Aku belum bisa membuat diriku menjadi orang yang bila ada kesusahan di masyarakat, aku bisa menolong mereka. Menolong dengan idealismeku. Aku belum bisa memberikan buah pikiran yang berharga. Aku sangat menyesal.

Dan akupun membaca kisah-kisah mereka. Aku mencari dan mengkaji biografi orang-orang besar dalam sejarah manusia. Aku bertemu dengan orang-orang yang berani dan tidak pernah takut untuk jatuh. Ketika aku menyelam didalamnya, aku malu tak kepalang. Mereka adalah orag-orang biasa, yang tidak melakukan hal-hal biasa. Aku merasakan bahwa mereka mempunyai idealisme yang teguh dan tak mudah tergoyahkan. Karena, ada yang mereka perjuangkan dalam hidup. Aku malu dengan kebiasaan hidup mereka.

Lihatlah al-Bukhari yang mengabiskan waktunya

Mengumpulkan hadis dan sunah

Mungkin karena tidak tidur malam

Terus menghafal sampai tidak lupa





Dan bagi Ibnu Khaldun salam hormat

Wahai orang cerdas, semoga engkau diberkati

Ketika ditampik, ia datang dengan sejarahnya

Diingatkan orang dari negeri Shan’a sampai Tithwan





Sedang Ibnu Sina pemilik semangat tinggi

Laksana api dalam kayu bakar dua perayaan

Hingga diatas unta engkau lihat dirinya

Dengan karangannya wahai syaikh fana yang sabar





Demi ilmu, Jabir bertolak dari Thiba menuju mesir

Demi hadis Musayyab menulis, bertahan tiga hari tanpa kantuk

Dan ats-Tsauri seorang yang hebat

Dalam zuhud, wara’, ilmu dan irfan





Wahai air mata, tolong aku untuk mengingat mereka

Tinggalkan masa lalu yang menangisi pecundang





Lihatlah si cerdas Newton

Tidak meninggalkan pekerjaannya sedetik pun

Hingga ia mencipta sebuah keajaian dalam ilmu matematika dan hitungan

Ingatlah Einstein yang menemukan kenisbian

Satu tanda ilmu orang-orang brilian

Demikian juga Abu Ishaq dari Neron

Pada hari kematian ia menemukan keyakinan

Jangan lupa Edison di hari pertentangannya

Dengan kebakaran dan kebinasaan dalam listrik

Sepuluh ribu gagasannya ia coba

Untuk menemukan aliran cahaya





Takjublah kepada Lincoln sang pemimpin besar

Seorang Amerika yang menebarkan keadilan

Membaca diatas punggung kuda di perjalanan


Bagaikan laut dalam guncang dahsyatnya badai





Tercengganglah bersamaku dalam revolusi

Menyergap bagai ombak laut dari jepang

Sementara aku sendiri dalam tidur lelap

Wahai diri yang penuh dengan kesombongan dan kekosongan





Ya Allah, jadikanlah aku pemuda muslim yang tangguh. Pemuda muslim yang cerdas, yang selalu berjuang untuk menghidupkan ayat-ayat Mu. Jauhkanlah aku dari sifat berpuas diri dan merasa hebat. Hilangkan lah pada ku sifat malas, menunda-nuda pekerjaan dan kebingunan. Jadikanlah disiplin dan kerja keras menjadi warisan berhargaku.

Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kemurungan dan kesusahan, aku berlindung pada-Mu dari kemalasan.  Ya Allah aku berlindung dari hati yang tidak khusyu, dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari doa yang tidak didengar, dan dari diri yang tidak pernah kenyang. Dan aku berlindung kepada-Mu dari tipuan syaitan dan hadirnya syaitan kepadaku.

Ya Allah, jadikan hidupku yang singkat ini bisa memberi manfaat bagi orang banyak, bagi agama, masyarakat, Negara, dan dunia.
Angin berhembus pagi ini menyapaku

Menggotang-goyanngkan pohon bambu

Menerbangkan lembar-lembar sampah

Memberikan kesejukan yang syahdu





Mengalir, maju, berhembus

Aku ingin seperti itu

Selalu bergerak kedepan dan memeberi manfaat

Seperti kata Abraham Lincoln, “Aku memang pejalan kaki yang lamban

Tapi aku tidak pernah mundur.”





Kadangkala, prinsip bisa tergores

Hanya dengan kawat kecil yang melukakan

Kadangkala, semangat bisa redup

Hanya karena hal-hal sepele

Padahal.. perjalanan yang besar dan mulia

Tak akan diberhentikan oleh cobaan apapun

Kecuali Allah yang menentukan





Kemarin sudah berlalu

Tenggelam bersama mataharimu

Besok tiada yang tahu

Ia gaib dan belum diciptakan





Kau harus sadar,

Hari inilah aku hidup

Hari inilah aku akan mencurahkan potensi terbaikku

Shalat yang khusyu, sikap kerja keras dan ketekunan,

Setiap detik hari ini harus bermakna

Setiap menitnya laksana ratusan tahun





Aku harus sabar dan bersungguh-sungguh

Bertekad baja dan selalu optimis

Senantiasa bergerak dan mencari ilmu

Menggali, menemukan, dan merenung

Menyampaikan kebaikan dan membawa perubahan





Aku adalah angin baru..

Yang akan menggetarkan dunia!

Mengguncang peradaban

Membela kebenaran,

Dan mewariskan nilai-nilai kesabaran





Karena aku hidup,

Untuk memakmurkan dunia

Dan satu langkah itu telah aku mulai

13 comments:

  1. PERTAMAX!!!!! hehehe
    oooh jadi tadi lagi ngetik ini yah
    nice nas, like it

    ReplyDelete
  2. wah...

    sama seperti yg saya alami nih..

    kadang juga seperti itu, memiliki fisik yg baigus dan baik..

    namun kurang beryukur, ingin meminta yg lebih...

    namun, itulah manusia...
    penuh rasa ketidakpuasan,,

    tp bila kita selalu mau beryukur, pasti selalu akan ada jalan keluar. terutama menyadari potensi yg kita miliki

    ReplyDelete
  3. :)

    like this!

    semoga kita bisa menjadi pemuda-pemudi yang mampu menjadikan dunia ini lebih baik dengan karyanya...
    dan semoga bukan hanya harap saja, tapi jadi nyata :)

    ReplyDelete
  4. amin..
    sering-sering berkunjung kesini teh jannah.. hhe

    ReplyDelete
  5. yap, kita harus terus mengevaluasi diri

    ReplyDelete
  6. Hebat, jujur aku jd iri.... lanjutkan...

    ReplyDelete
  7. Semoga berhasil dengan impian besarnya Mas... :D

    ReplyDelete
  8. wah...

    sama seperti yg saya alami nih..

    kadang juga seperti itu, memiliki fisik yg baigus dan baik..

    namun kurang beryukur, ingin meminta yg lebih...

    namun, itulah manusia...
    penuh rasa ketidakpuasan,,

    tp bila kita selalu mau beryukur, pasti selalu akan ada jalan keluar. terutama menyadari potensi yg kita miliki

    ReplyDelete