Membangun Kelangkaan

Mana yang menurut anda paling berharga : emas atau garam? Siapapun yang tahu sejarah, sepertinya akan menjawab garam. Emas memang cantik, tapi anda tidak dapat hidup tanpa garam. Dan ketika garam menjadi lebih langka dari pada emas, bukan tidak mungkin garam akan dijadikan mata uang.

Tapi ini semua sudah berlalu. Garam sudah tidak bernilai lagi sekarang. Kelangkaan menjadi bagian dari identitas. Emas menjadi langka, dan harga jualnya menjadi sangat tinggi. Begitu banyak garam, membuatnya tidak bernilai lagi. Kelangkaan menjadikan penilaian yang mutlak. Kelangkaan adalah fondasi baru bagi ekonomi kita. Satu-satunya cara untuk mendapat keuntungan besar adalah dengan memperdagangkan sesuatu yang langka. Dan kabar buruknya, kita kekurangan kelangkaan saat ini.

Semua hampir sama. Cara guru mengajar, kebiasaan anak-anak sekolah, atau pelayanan di toko-toko. Semua tersistem, menggunakan cara-cara lama dan tidak mau berubah, mereka bangga menjadi status quo. Kita semua butuh lebih banyak kelangakaan saat ini. Seorang bocah yang membaca buku kedokteran habis-habisan setiap hari, seorang remaja yang menjadi designer web profesional, sebuah organisasi pelajar yang hebat, sebuah perusahaan yang dibangun oleh para remaja, seorang pemimpin yang jujur, seorang aktivis yang idealis, atau sebuah supermarket yang para pelanggannya menggunakan sepatu roda. Kita kekurangan mereka. Kita harus membuat kelangkaan, lebih banyak kelangkaan.

Kelangkaan bukan berarti selalu berbicara tentang biaya yang mahal, modal dari banyak barang-barang mewah, banyaknya anggota kelompok ataupun yang seberapa sulitnya pekerjaan dilakukan. Kelangkaan diciptakan karena berfikir berbeda. Kelangkaan dilahirkan karena semangat baru. Tidak puas dengan hasil yang cukup baik, walaupun itu dihasilkan dari keringat semalam suntuk. Menggantikan tradisi, dan merubahnya dengan tradisi yang lahir dari inovasi yang baru. Dunia ini sudah cukup dengan hal biasa. Kita butuh banyak kelangkaan. Dan tidak ada cara lain, selain menjadikan diri kita sebagai bagian dari kelangkaan.

Dan kelihatannya, saat untuk itu sudah tidak bisa menunggu lagi. Harus segera, harus sekarang!

Berfikir Visual

Semua penggubah besar dan para jenius kreatif berfikir dengan dua belahan otak. Banyak dari mereka yang awalnya tidak diacuhkan karena berbeda dengan yang lain. Tapi mereka tetap bertahan. Mereka mendalami sains dengan bersenang-senang, mereka senang belajar.. dan tidak akan goyah hanya karena diabaikan oleh sistem. Dan pada akhirnya mereka berhasil membangun sistem yang baru, dan akan dihormati juga dikagumi.

Banyak yang meledek mereka karena mereka berbeda dengan yang lainnya. Mereka tidak merasa cukup dengan berfikir linear. Keinginan besar membuat mereka berani menebus batas-batas kurikulum dan peraturan. Beberapa menanggapnya gila, tapi kenyataannya mereka adalah jenius. Karena mereka aktif berfikir visual.

Ini menarik, apalagi saat ini sudah banyak saran dan tips yang inovatif untuk mengembangkan potensi otak visual kita. Ketiklah sesuatu tentang cara berfikir kreatif atau berfikir visual di Google, dan anda akan mendapatkan banyak informasi disana. Berfikir visual bisa membawa kita kemana saja, melakukan hal-hal besar dan membuat orang lain bisa terkejut. Sudah saatnya kita belajar hal baru. Menggunakan potensi unggul yang selama ini tidur, dan ini bukanlah pilihan. Tapi sebuah keharusan, bagi mereka yang berfikir besar. Gambaran ini juga disampaikan dalam sebuah iklan dali aplikasi mindmanager, berikut ini :

Ketekunan

Dalam Buku Pintar Mindmap, Tony Buzan menyinggung beberapa kebiasaan yang membuat para jenius yang melahirkan banyak sekali karya, bagaimana mereka melakukannya. Dan salah satunya adalah dengan mengerjakan banyak produktifitas, dengan melahirkan banyak karya.

Marie Curie, ahli ilmu besar, bukan saja dihadiahi satu hadiah nobel, tetapi dua- dalam bidang yang berbeda, yaitu fisika dan kimia. Karyanya berkisar dari bidang megnetik, radioaktivitas, pengembangan kegunaan medis dari sinar X, dan ia mengisolasi unsur-unsur radium dan polonium.

Leonardo da Vinci menciptakan begitu banyak ide dalam begitu banyak bidang sehingga belum ada yang berhasil menghitunnya!

Thomas Edison, mendaftar 1.093 paten orisinal, yang masih merupakan rekor dunia untuk jumlah paten terbanyak yang didaftarkan oleh satu orang. Ia juga menyelesaikan 350 buku catatan tentang karya dan idenya.

Albert Einstein, selain karya besarnya tentang relativitas, ia juga menerbitkan lebih dari 248 makalah ilmiah lainnya.

Sigmund Freud menulis dan menerbitkan lebih dari 330 makalah psikologi.

Goethe, jenius besar jerman, menulis begitu banyak sehingga dalam semua tulisannya ia menggunakan 50.000 kata yang berbeda.

Mozart dalam masa hidupnya yang singkat menulis lebih dari 600 karya musik jenius, termasuk 40 simfoni lengkap.

William Shakespeare, jenius kreatif yang dianggap sebagai penulis terbesar sepanjang masa, dalam waktu 20 tahun menulis 154 soneta dan 37 drama besar.

Sebuah karya fenomenal itu seperti emas dalam ribuan batu dan kerikil. Untuk bisa menemukan emasnya, kita harus membuang banyak kerikil terlebih dahulu. Untuk bisa melahirkan masterpiece yang fenomenal, anda harus benyak menyaring semua kerikil (semua ide) dalam aliran sungai ide. Orang-orang besar yang melahirkan banyak karya hebat, adalah juga seorang yang banyak melahirkan karya yang buruk.

Mereka menghasilkan lebih banyak, kemudian memilih yang terbaik.

Do The Never

Sebuah “purple cow” diidentikkan dengan sebuah lahan bisnis yang benar-benar baru, berbeda dan kreatif. Dan cara bagus untuk menemukan purpel cow adalah : Lakukan yang tidak pernah. Bacalah koran dan majalah, lihat orang disekitar kita berbuat. Amati barang-barang yang kita gunakan bekerja. Lalu, lakukan kebalikannya.

Banyak ide-ide besar yang saat ini merajai dunia diawali dari ide sederhana yang benar-benar berbeda. Ide yang tidak terpikirkan orang lain. Gagasan yang sebelumnnya ditertawakan orang. Film yang tadinya banyak ditolak studio-studio besar. Tapi, justru bisa jadi karena inilah yang banyak orang butuhkan. Kalau kita ingin diperlakukan berbeda dengan orang lain, maka buat mereka membicarakan sesuatu yang lain tentang anda. Lakukan hal lain, lakukan kebalikannya.

Seringkali, pikiran kita dibatasi oleh tradisi. Kebiasaan-kebiasaan yang tidak produktif , waktu-waktu yang tebuang percuma yang sebenarnya hanya bagian dari tradisi. Kita seharusnya peduli tentang hal ini.

Jika anda ingin membuat Sebuah tribe yang benar-benar baru , anda juga harus peduli jika anda mencoba membangun suatu yang besar. Karena hal yang besar dan penting, sering kali datang dari mengubah tradisi. Dan jika anda dapat menemukan tradisi yang baru, tradisi baru di sekitar inovasi anda, saat itulah anda menang- besar-besaran

Cari tahu apa yang selalu terjadi, lalu lakukan yang benar-benar sebaliknya.