Mencatat? petimbangkan Mindmap dan Onenote!


Bayangkan ini : Anda baru saja selesai rapat penting tentang perencanaan yang berlangsung selama tiga jam. Hampir selama itu anda membuat catatan-catatan tanpa henti dan berupaya mencatat poin-poin penting yang diungkapkan setiap orang. Anda kembali ke meja anda, membuka ctatana-dan hanya menatapnya. Yang tampak oleh anda hanyalah kumpulan kata-kata. Walaupun catatan anda menyeluruh, tak satu pun dari poin-poin penting tersebut anda pahami. Anda mencatat seadanya dari apa yang dikatakan setiap orang, namun anda tidak yakin bagaimana menyatukannya. Ini, seolah-olah, anda menemukan potongan-potingan” jigsaw”, tetapi anda tidak dapat melihat keseluruhan gambaran.

Apa yang anda lakukan? Mempermalukan diri anda dengan kembali dan bertanya kepada orang-orang lain tersebut untuk menjelaskan apa yang mereka maksudkan? Mereka melakukan tindakan apapun yang dapat anda lakukan, dan berharap ini sesuai dengan rencana keseluruhan? Atau berdoa agar diberi bimbingan Tuhan?



gw_mindmap1
Itu gambaran yang diberikan oleh Bobbi DePorter dalam salah stau bab dibukunya, Quantum Learning. Cara mencatat tradisional harus dirubah. Kita membutuhkan cara baru yang lebih efektif dan lebih menghemat waktu.

Abad dua puluh satu memberikan banyak hal baru bagi kita. Informasi yang yang sangat beragam dan mudah diakses, kesibukan yang yang menjadi rutinitas, dan berbagai kegiatan sehari-hari yang menuntut kita untuk bisa mengelola informasi dengan baik. Banyak informasi yang dapat kita akses, tapi tidak semuanya baik. Untuk membuat informasi itu bernilai bagi kita, kita perlu mengelolanya. Mencatatnya. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

Internet dan komputer membuat kita bisa dengan mudah menelusuri jagat informasi tanpa batas. Seiring dengan itu, kita mendapat berbagai tools baru, termasuk dalam teknik pencatatan. Karena walau bagaimanapun, mencatat adalah keahlian yang esensial bagi manusia yang ingin membuat dirinya terorganisir dalam mengelola informasi. Pelajar, guru, pemimpin, atau pembisnis. Mencatat efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang harus kita punya. Mindmap, cornell, concept map memberikan kita beberapa pilihan tersendiri untuk membuat kita lebih nyaman dan efektif dalam mencatat.

Menurut Baban Sarbana, catatan efektif adalah catatan yang :


  • Fleksibel. Memungkinkan melakukan penambahan informasibaru dengan mudah tanpa mencoret atau menjejalkan secara tidak rapi, dan memungkinkan membat hubungan baru antar gagasan.
  • Memusatkan perhatian. Kita tidak perlu berpikir untuk menangkap setiap kata yang dibicarakan. Sebaliknya, berkonsentrasilah pada gagasan-gagasannya.
  • Meningkatkan pemahaman.
  • Menyenangkan. Pembuatan dan peninjauan ulang catatan terasa menyenagkan karena kita menggunakan imajinasi dan kretivitas yang tidak terbatas.

Baru-baru ini, saya kerajingan menggunakan  mindmap dan aplikasi onenote untuk kebutuhan pengelolaan informasi saya sehari-hari. Entah itu hal-hal sederhana seperti agenda harian ataupun tugas sekolah, sampai proyek-proyek yang cukup membutuhkan waktu lama. Dan saya benar-benar nyaman, dan merasa puas dengan menggunakannya.

Mindmap.

Saya pertama kali mengenal istilah ini ketika saya kelas 7 (kelas satu) smp, ketika membaca buku Quantum Learning karya Bobby DePorter di perpustakaan sekolah saya. Saat itu saya mengenalnya sebagai salah satu teknik pencatatan pelajaran dalam proses KBM disekolah. Menggunakan kertas polos, pulpen berwarna, gambar-gambar, kata-kata, dan garis.

Dan sejak itu saya tertarik membaca buku-buku teknik pencatatan yang lain. Dan saya baru menyadari, bahwa saat itu ditoko buku sedang menjamurnya buku-buku ini. Ada yang mengkonsepkan catatan menjadi seperti bagan menyebar, seperti yang dibahas pada buku Creative Thinking Roadmap karya Edmun Bachman. Dalam buku Learning Maps and Memory Skills, Ingemar Svantesson menyarankan bahwa mindmap yang efektif justru dibuat berulang-ulang. Artinya, untuk pertama kali bukan masalah kita membuat mindmap yang berantakan, setelah itu kita sempurnakan, dan terus sempurnakan.

Tony Buzan, sang penemu metode pencatatan mindmap ini, dalam bukunya mengatakan bahwa mindmap adalah cara terampuh untuk membuat hari-hari kita lebih teroganisir dan lebih menyenangkan. Ia menyarankan agar kita selalu menggunakan teknik pencatatan ini untuk berbagai keperluan sehari-hari. Seperti mencatat barang belanja, jadwal liburan, rencana sekolah, pencapaian target, menulis buku (seperti yang dilakukan Pak Hernowo), sampai merangkum isi buku. Dan memang benar adanya, saya merasakannya juga. Ini menyenangkan dan efektif.

onenote

Agar membuatnya lebih menarik, saya memanfaatkan konsep pencatatan mindmap dalam menggunakan Microsoft office onenote. Sebuah aplikasi komputer yang sangat powerfull untuk membuat notebook virtual dengan sangat mudah.

Kalau dikomputermu ada aplikasi ini, tapi belum pernah digunakan.. saya sarankan pelajari, dan gunakan mulai sekarang!


Secara umum, layar kerja onenote bisa dibagi menjadi 3 konsep dasar, yaitu :
  • Notebook. anggap saja sebagai kumpulan proyek besar/sekolah/organisasi/atau peran.

notebook


  • Sections. kumpulan ide yang terorganisir/ bulan/departemen atau divisi organisasi.

sections
  • Page. anggap saja sebagai agenda/target-target kecil/hari.

page

Saya biasanya menggunakan aplikasi tersendiri untuk membuat mindmap virtual. Lalu memindahkannya ke salah satu halaman di onenote, dan .. mulai melakukan apa saja yang saya mau. Mengecek, merencanakan, dan mengevaluasi. Mindmap bisa menjadi tools yang hebat, dan onenote bisa membuat semuanya menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Gunakan imajinasimu!


Lalu, apakah anda punya cara tersendiri untuk membuat catatan? Ada cara khusus yang membuat anda menjadi lebih nyaman dalam mencatat atau mengumpulkan informasi?

3 comments:

  1. One notes nya emang krent .. cuma byaranya yang gw gak tahan .. meskipun akhirannya bajakj juga sih .. ;p

    ReplyDelete
  2. nah, klo urusan harga silahkan selesaikan sendiri ya.. :p

    ReplyDelete
  3. OneNote membantu gue dalam pelajaran! terutama dalam hal print dan ngeprint Microsoft Imaging Document

    ReplyDelete