Sebuah Argumen : Mendeactivekan account facebook

Sudah lebih dari setahun saya menggunakan Facebook sebagai salah satu cara saya yang paling cepat untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain. Tetapi, hampir dua minggu lalu saya menonaktifkan Facebook saya, menghapus accountnya dan berjanji untuk tidak menggunakannya lagi untuk sementara.

Pertanyaannya, apa alasan yang cukup logis untuk menjelaskan kenapa saya melakukan ini?

Sebenarnya, keputusan yang saya buat ini masih tergolong sepele. Kenapa? Karena beberapa orang yang saya kagumi membuat pilihan yang lebih ekstrim dari ini. Dan mereka tetap bisa berhubungan baik dengan orang lain, menikmati hidup dengan menyenangkan, dan juga banyak menghasilkan produktifitas.

Pelajaran dari professor paling produktif di dunia

Alan Lightman
Professor Alan Lightman adalah salah satu ilmuwan yang paling populer, baik didunia fisika ataupun fiksi ilmiah. Dia professor di MIT yang sangat produktif, banyak melakukan ceramah-ceramah prestisius, dan melakukan banyak riset. Salah satu bukunya yang paling terkenal adalah “Einsteins’s Dream

Kalau kamu membaca biografi professor Alan Lightman, sulit dibayangkan sesibuk apa Om Alan ini. Seberapa seringnya ia menggunakan blackberry dan membalas setiap email dari fansnya. Memang kira-kira berapa pesan email yang masuk kedalam inboxnya? 10.000? terlalu sedikit untuk bisa dikatakan ajaib. Jawaban yang benar adalah hampir 50.000!

Tapi kalau kita lihat ke situs officialnya, ada pesan unik disitu :
I do not use e-mail, but you can reach me at my MIT office: [address removed], telephone: [number removed]
Om Alan nggak menggunakan email untuk berkomunikasi dengan fans atau orang-orang lainnya. kalau kamu memang mau menyampaikan sesuatu ke Om Alan, silahkan datang langsung ke kantornya. Simple banget.

Ada lagi, namanya Om Donal Knuth. Dia professor computer science di Stanford. Dan menjadi salah satu ilmuwan computer science paling penting dan paling terkenal di dunia.

Di situs officialnya, Om Knuth menulis :
I have been a happy man ever since January 1, 1990, when I no longer had an email address. I’d used email since about 1975, and it seems to me that 15 years of email is plenty for one lifetime.
Lalu ia memberitahu alasannya..
Email is a wonderful thing for people whose role in life is to be on top of things. But not for me; my role is to be on the bottom of things. What I do takes long hours of studying and uninterruptible concentration.
Argumennya jelas. Dan ia juga pernah bilang bahwa disekitar kesibukannya sehari-hari, ia tetap bisa berhubungan dengan banyak orang lain. Ia mengaku hanya menggunakan email 3 bulan sekali. Om Knuth ingin komunikasinya dilakukan dengan efektif, seperti hanya sehari membuka email setiap tiga bulan. Jadi, bagi siapa saja yang ingin mengirim pesan melalui email, pastikan pesan itu penting dan dipersiapkan dengan baik.

Tapi bagaimana kalau ada pesan yang penting dan mendesak? Om Knuth punya asisten pribadi yang mengecek emailnya setiap hari. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Terence Tao
Oh ya, jangan lupa dengan Professor Terence Tao. Pertengahan tahun 2006 lalu, Om Tao ini mendapat penghargaan “the Fields Medal” sebuah penghargaan bergengsi yang hanya diadakan empat tahun sekali. Ini nyaris nggak berbeda dengan award Orang paling jenius dalam bidang matematika di dunia.

Dan kalau kamu pensaran dengan situs officialnya, silahkan kunjungi http://www.math.ucla.edu/~tao/ . disitu Om Tao memberitahu bahwa cara terbaik untuk bisa menghubunginya adalah dengan melalui email.

Kamu bisa mengirim pesan melalui emailnya, tapi bukan pesan yang semabarangan.Om Tao mendaftar email-email apa saja yang tidak boleh dikirim ke inboxnya, dari mulai tawaran untuk menjadi pembicara seminar, sampai request topik di blognya. Semuanya, ada 22 tipe email yang nggak akan Om Tao balas. Wow. Sampai sebegitunya ya?

Nah, sekarang kunci pintu kamarmu, tutup jendela, dan tanyakan perlahan-lahan..
Kalau para ilmuwan penting ini bisa hidup tanpa email, Apa hal buruk yang akan terjadi jika saya hanya menghapus sebuah account facebook?
Coba pikirkan sejenak. Betapa banyak kesempatan-kesempatan yang Professor Alan, Knuth, dan Tao lewati dengan menonaktifkan email mereka. Tawaran dari perusahaan-perusahaan, bisa berhubungan intens dengan murid-murid mereka, dan sebagainya. Bayangkan banyak peluang bagus terlewati karena mereka tidak menggunakan email.

Tapi yang menjadi argumen adalah: mereka lebih sibuk dari saya dan kamu, tapi mereka tidak merasa ada masalah karena tidak menggunakan email. Mereka tetap bisa menikmati hidup dengan menyenangkan, dan mengisinya dengan aktivitas-aktivitas produktif.

Dan kalau apa yang mereka lakukan memang membawa keuntungan dan kebaikan, nggak ada salahnya kan kita tiru?


Flipping the Megaphone

Megaphone
Ubah corongnya, jangan jadikan megaphone. Saya melihat alat komunikasi adalah bagaikan mengaphone.

Anggap lubang kecil adalah tempat informasi masuk, dan lubang yang besar tempat informasi kita terima. Facebook bagi saya termasuk megaphone. Facebook memberi saya banyak informasi dan pesan, dari mulai komentar-komentar, messages, atau chatting. Ada informasi penting disitu, tapi ada jauh lebih banyak informasi yang kurang berguna disana.

Ketika saya membuka inbox misalnya, dan melihat isinya. Dari mulai ada yang ngajak kenalan, ada yang bertanya tentang sesuatu, informasi sekolah, pesan dari rekan-rekan organisasi, dan banyak lagi. Ada pesan-pesan yang memang berguna dan penting. Tapi ada juga yang nggak begitu penting. Tapi facebook tidak peduli pesan itu berguna atau tidak, mesin akan tetap mengirimkan pesan yang ditunjukkan ke account saya.

Ini baru inboxnya, belum lagi notification lainnya yang bejibun.

Selain itu, Facebook dan jejaring sosial lain juga membuat akses komunikasi menjadi lebih rumit. Misalnya, saya lebih suka berkomunikasi melalui email. Tapi karena saya punya facebook, akibatnya banyak orang juga yang kalau mau berkomunikasi dengan saya menggunakan facebook, bukan email.

The Funnel
Dan menurut saya, facebook juga akan membuat orang yang ingin berkomunikasi dengan kita menjadi lebih bingung. Kalau kita beritahu orang-orang email, account facebook, account friendster, account kaskus.. dan ketika suatu saat ada yang ingin memberikan pesan penting, dia akan sedikit bingung, “jalan mana yang harus saya lakukan agar pesan saya ini diterima dia dengan lebih cepat?”

Jadi, dengan hanya menggunakan email, saya bisa membalikkan megaphone menjadi corong. Semua informasi yang datang ke saya menjadi lebih sedikit, dan itu semua adalah pesan-pesan yang memang ditunjukkan untuk saya. Itu pesan-pesan yang berguna.

Saya mencoba sedikit eksperimen..

Apa yang tidak bisa saya lakukan bila saya menghapus account facebook. Dan kesimpulan yang ada ternyata adalah, tidak ada kerugian yang saya alami dengan menghapus account facebook.
  1. Tidak bisa berhubungan dengan teman-teman lain : hey, kan masih ada handphone dan email. Kita bisa berkomunikasi dengan menggunakan itu. dan lagi, orang-orang yang paling sering berinteraksi dengan saya di facebook justru orang-orang yang hampir saya temui setiap hari disekolah. Jadi, tidak ada hubungan yang putus kan?
  2. Tidak mendapat informasi bila ada suatu acara atau undangan : kalau memang acara itu penting, teman-teman saya pasti memberitahu saya melalui Handphone atau email. Apalagi, hampir undangan acara yang saya terima di facebook juga saya terima melalui Handphone, atau lebih dikenal dengan sebutan jaringan komunikasi (jarkom).
  3. Tidak bisa berbagi tulisan dan opini : saya punya blog. Saya rasa, blog adalah tempat dengan fasilitas paling lengkap untuk bisa berbagi tulisan dengan orang lain.
  4. Tidak mempunyai tempat untuk mempublikasikan identitas pribadi di internet : saya punya homepage, www.jurnalanas.web.id hampir semua tentang saya ada disitu, lengkap.
  5. Mengurangi peluang Personal Branding : ada benarnya, tapi banyak kok orang-orang yang mempunyai blog populer dan punya personal branding yang bagus tidak punya account facebook. Kalaupun mereka punya, biasanya itu hanyalah facebook pagenya saja, yang biasanya juga dibuat oleh penggemar mereka. Contohnya Seth Godin dan Pranav Mistry. Kenapa? Alasannya sederhana, karena mereka lebih fokus untuk lebih produktif bukan lebih sibuk mempublikasikan identitas dengan lebih gencar. Karena nyatanya, semakin berguna karya yang kita buat, orang akan dengan sedirinya membicarakan kita.
Ini membuat saya berpikir bahwa dengan menghapus account facebook bukan hanya menghemat pesan yang saya terima, tapi menjadi salah satu investasi saya. Dan mungkin juga ini berlaku untuk kamu.


Conclusion

Saya nggak berusaha untuk membuat kamu menghapus account facebookmu, itu hakmu dan saya juga mengerti bila kamu menolak untuk menghapusnya. Bagi saya menghapus facebook akan menguntungkan, tapi mungkin bagi kamu menutup akses facebook adalah merugikan.

Saya hanya mengajak teman-teman untuk berpikir, terutama bagi yang merasa waktunya banyak termakan didepan monitor dengan produktifitas yang rendah. Jangan sampai teknologi membuat kita jadi terpedaya, dengan dalih menjalin silaturahmi yang pada kenyataanya terlalu berlebihan.

Email bagi saya sangat menguntungkan, dan kalian juga pasti berpendapat seperti itu. Kelebihan dan manfaatnya jauh lebih banyak daripada kekurangannya. Itu bagi saya dan kamu. Tapi tidak bagi professor knuth.

Kesimpulan saya sangat sederhana,

Yes, Technology is Great! Tapi itu kalau kita bisa memilah dan menimbang dengan bijak keuntungan yang kita terima jauh lebih banyak daripada kerugian yang akan kita alami.

9 comments:

  1. mmmm.. bener juga sih, waduh.. berasa dapet hidayah... hhe. Tapi udah jadi kebiasaan sih, jadi susah..

    ReplyDelete
  2. wew...
    tapi sayang juga kalau saya ngapus account facebook saya, bukannya apa-apa tapi masalahnya game yang saya mainin di facebook levelnya dah lumayan tinggi.. haha *shot*

    ReplyDelete
  3. @ Ahsan : kita bikin kebiasaan baru aja.. hhe
    @ Nabila : jiah..

    ReplyDelete
  4. inginnya gitu juga, tapi informasi menyebar lewat facebook...

    ReplyDelete
  5. @ t zahra : iya juga sih.. tapi perasaan info penting yang menyebar di facebook juga menyebar di dunia nyata.. hhe

    ReplyDelete
  6. salam blogger,
    sekedar info: ada kontes menarik berhadiah samsung corby dan ipod shuffle di gugling.com

    ReplyDelete
  7. wew...
    tapi sayang juga kalau saya ngapus account facebook saya, bukannya apa-apa tapi masalahnya game yang saya mainin di facebook levelnya dah lumayan tinggi.. haha *shot*

    ReplyDelete
  8. mmmm.. bener juga sih, waduh.. berasa dapet hidayah... hhe. Tapi udah jadi kebiasaan sih, jadi susah..

    ReplyDelete